Sakiti diri hadapi mati

Walau lelah ku datang, aku tetap menyambut mu pulang.

Dikala gundah ku melanda, aku gembira tahu kamu ada.

Jika geram ku rasa, aku masih dengan mu biasa.

Bila penat ku tak lagi wajar, aku menanti mu sabar.

Meski fakir ku meradang, aku masih buat mu senang.

Saat ku celaka, aku bangun jumpai mu belaka.


Segalanya…

Bagai aku yang jadi peminta-minta, bak manusia nista.

Tetap pada akhirnya…

Aku lah makhluk tercela nan terabai, penuh duri yang terantai.


Sudah sejauh ini luka mu beri, masih kah jua tak kenal diri?

Belum berdamai dengan diri, selalu jadi dalil berciri.


Faktanya…

Bahagia mu, lupa akan diriku.

Susah mu, ingat akan diriku.


Tidak kah itu sungguh keji?


Sering kali…

Aku mengais-ais diri, agar mati bunuh diri.


– Reen

2.50 am


Leave a comment