• Hadir di dunia

    Sebiji benih tertanam di Bumi pijakan manusia. Manusia memendam angan berharap kesuburan. Air dicurahkan tuk membahasi tanah sengketa. Tanda kehidupan menoleh, menari mencari surya. Sang mentari dan sang rembulan bersahutan sekian hari. Merekahlah si bunga cantik dan elok rupawan. Senyum tersungging susah payah. Akhirnya datang jua, dituailah gawainya dengan bahagia. Memisahkan antara awak begundal dengan Read more

  • Mau?

    Jika ku datang untuk menghadap jumpai mu. Berbalas temu tentu saja. Bersyarat yang pasti. Berat, karena akan menjadi penghakiman masa depan. Mau kah kamu? Bagaimana? Petang ini. Aku akan berada di tempat penghakiman dahulu kala. Hanya berkunjung. Antara mengubur atau memupuk luka. Entah, tak tahu benak ini berkata. Hanya merasa inilah saatnya. Aku akan datang. Read more

  • The phenomenon

    Beautifully blue, So much to be seen, Shiny and bright. But, If you seek perfection, You’ll find imperfection, Even if it’s just a tiny bit. Why bother? Is it a failure? Is it too ugly? Is it destructive? Will it ruin us? Is it? Take a step back, See the big picture, Find the beauty, Read more

  • Gentayangan

    Saya kira, saya manusia. Masih, setidaknya. Manusia pendosa yang baka. Apakah membuat hakekat manusia jadi hilang? Gentayangan, sudah jadi setan? Penghuni neraka, katanya. Kok bicara fana, didunia saja sudah bak Jahanam. Tak butuh dimanusiakan, iya paham. Yang dimanusiakan juga bukan manusia kok. Apalagi yang diharapakan dari manusia menjijikkan? Anda merasa manusia? Dulu setidaknya, kan sekarang Read more

  • Bacalah pesan ku ini

    Dikira pesan cinta. Bisa saja. Namun apalah daya. Ini hanya pesan hina. Teruntuk manusia dimasa depan. Itu pun jika ada. Maafkan daku yang hina ini. Gagal ku menjaga diri untuk mu. .. .. .. .. .. .. .. Buntu, tak ada ide. Lain kali diteruskan. Karna mata dan hati sudah berupaya. Tak sanggup jua. Read more

  • Sosok Yang Mati — Aku

    Aku sudah diambil, olehnya. Tak menyisakan apapun walau setitik empedu. Diriku sudah fana, hancur lebur — kotor. Tak lagi pantas bagi siapa pun dan dimana saja, — masa depan. Angan melambung bicara hati, harga diri saja sudah tak punya. Bagaimana bisa menerima hidup yang baru? Karna sudah tak pantas diri ini berjuang dengan yang lain. Read more